29 Juli 2008

Analisa Trading

· Analisa Teknikal, kemampuan menganalisa dan menyimpulkan arah pergerakan harga.
Pada dasarnya menggunakan data statistic.
1. Chart : Bar, Line dan Candlestick
2. Indikator : Stochastic, Rsi, Bollingger dan lainnya

· Analisa Fundamental, pendekatan berdasarkan berita atau pun rumor yg beredar dipasar. Informasi tersebut diperoleh dari instansi pemerintah/resmi, media cetak/elektronik(TV, website, Koran dan lainnya), perorangan. Berita ini muncu dari bidang Ekonomi, politik, keamanan.

Perbedaan Bursa Berjangka dan Bursa Saham

Kontrak perdagangan berjangka tidak diterbitkan sebagaimana dalam penerbitan saham tetapi Pihak pembeli dan penjual kontrak menciptakan kontrak baru setiap kali mereka mencapai kesepakatan.
Di Bursa saham, jumlah efek yang terdaftar adalah terbatas. Penjual, kecuali emiten, tidak dapat menciptakan saham itu, karena di pasar modal penjual harus memiliki atau meminjam efek, sebelum boleh menjualnya. Sedangkan pada bursa berjangka, pihak pembeli dan penjual kontrak menciptakan kontrak baru setiap kali mereka mencapai kesepakatan.
Dipasar modal yang terjadi adalah perdagangan fisik di mana jual beli saham dilakukan secara fisik, sehingga terjadi serah terima saham secara fisik dengan kewajiban membayar senilai 100% dari transaksi, Sedangkan dalam perdagangan berjangka yang diperdagangkan adalah kontrak/janji atau kesepakatan untuk menyerahkan atau menerima suatu barang tertentu di kemudian hari. Sebagai penjual atau pembeli dalam pasar berjangka wajib menyerahkan sejumlah dana hanya sekitar 5 – 10% dari nilai komoditi yang ditransaksikan sebagai itikad baik (good faith) yang disebut margin

MANAGEMENT RESIKO

Memahami management resiko adalah sangat penting bagi investor untuk meghandle transaksi yang salah posisi agar tidak dialami kerugian yang lebih besar. Management resiko yang dimaksud adalah:
1. Cut Loss
Ialah sesegera mungkin menutup suatu transaksi yang salah posisi dikarenakan salah mengambil keputusan, Cut loss ini dilakukan agar tidak dialami kerugian yang lebih besar.
2. Locking / Hedging
Ialah mengunci transaksi yang salah posisi dengan posisi kebalikannya tanpa meliquid transaksi tersebut, untuk menahan sementara kerugian
3. Cut Reverse
Ialah sesegera mungkin meliquid posisi yang salah, kemudian menggantinya dengan posisi yang berlawanan
4. AveragingIalah melakukan transaksi lagi dengan posisi yang sama, tanpa meliquid transaksi terdahulu ,berdasarkan analisa yang tepat terutama ketika pergerakan harga berbalik sehingga akan diperoleh Profit pada transaksi kedua untuk menyeimbangkan kerugian pada transaksi sebelumnya

PELUANG DAN RESIKO

Peluang dan resiko merupakan hal penting yang harus dipahami seseorang ketika hendak terjun ke dalam bisnis perdagangan berjangka. Untuk lebih mengetahui bagaimana peluang dari bisnis ini mari kita cermati ilustrasi berikut ini:
Mr. Yudi adalah seorang investor yang berkecimpung dalam bisnis Forex. Melakukan transaksi EUR/USD pada hari Kamis , Tgl 8 mei 2008.
Pada pukul 08.00 WIB harga EUR/USD adalah 1.5338, berdasarkan analisa yang dia yakini , dia memutuskan untuk melakukan transaksi Sell sebesar 1 lot. . Mr yudi meliquid transaksinya pada pukul 08.45 WIB di harga 1.5296.
Profit yang diperoleh :
Net point = ((harga sell-harga liquid) x lot) – ( Komisi + Spread)
= ((1.5338 – 1.5296) x 1 ) – ( 5 + 6 )
= 42 – 11
= 31 point
Profit = Point x Value per point
= 31 point x $ 10
= $ 310
= $ 310 x Rp 6.000
= Rp. 1.860.000

Kemudian Pada pukul 13.00 WIB Harga EUR/USD adalah 1.5316, berdasarkan analisa yang dia yakini, dia memutuskan untuk melakukan transaksi lagi,dan kali ini dia memutuskan untuk melakukan transaksi buy sebesar 1 lot di harga 1.5316. Mr. Yudi meliquid transaksinya Pada pukul 18;00 WIB di harga 1.5366

Profit yang diperoleh :
Net point = ((hrga Liquid – harga buy) x lot) – (Komisi + Spread)
= ((1.5366-1.5316)x1)-(5 + 6)
= 50 – 11
= 39 point
Profit = Point x Value per Point
= 39 x $ 10
= $ 390
= $ 390 x Rp 6.000
= Rp 2.340.000

Dari ilustrasi di atas kita bisa melihat peluang yang ada dalam bisnis ini dalam satu hari, jika pebisnis bisa mengambil peluang itu, bukan hal yang tidak mungkin peluang itu menjadi profit buat pebisnis sendiri setiap harinya.
Akan tetapi setiap peluang yang ada juga membawa resiko yang harus siap dihadapi. Pada ilustrasi di atas, Mr. Yudi mengambil 2 kali keputusan tepat berdasarkan analisa yang tepat juga. Seandainya pada Ilustrasi tersebut di atas Mr. Yudi salah mengambil keputusan , misalnya Mr. Yudi Pada transaksi pertama mengambil keputusan Buy, maka yang terjadi dia akan mengalami Kerugian ( resiko). Begitu juga pada transaksi ke dua jika dia mengambil keputusan yang salah.