19 Januari 2009

Buku Strategi Forex

E-Book Forex strategi yang tercantum di sini memberikan informasi tentang strategi spesifik perdagangan serta penggunaan instrumen perdagangan Forex tertentu. Pengetahuan dasar mengenai perdagangan Forex dengan benar diperlukan untuk memahami dan menggunakan strategi. Hampir semua e-book Forex dalam format-Format pdf. Anda akan membutuhkan Adobe Acrobat Reader untuk membuka e-book ini. Beberapa e-book (yang berada di bagian) adalah zip. Jika Anda adalah pemilik hak cipta dari salah satu e-book dan tidak ingin saya untuk berbagi dengan mereka, silahkan, hubungi saya dan saya akan senang hati untuk menghapusnya.

* 1-2-3 System - A simple pola perdagangan sistem oleh Mark Crisp.
* Bollinger Bandit Trading Strategy - Sebuah sistem perdagangan berdasarkan indikator Bollinger band yang tidak diketahui oleh penulis.
* Value Area - dari The Likos Letter.
* The Dynamic Breakout II Strategy - by unknown author.
* Ghost Trader Trading Strategy - by unknown author.
* King Keltner Trading Strategy - by unknown author.
* Scalp Trading Methods - oleh Kevin Ho.
* LSS - An Introduction to the 3-Day Cycle Metode - oleh George Angell.
* Market Turns And Continuation Moves With The Tick Index — by Tim Ord.
* The Money Manager Trading Strategy - by unknown author.
* Picking Tops And Bottoms With The Tick Index — by Tim Ord.
* The Super Combo Day Trading Strategy — by unknown author.
* THe Eleven Elliott Wave Patterns - tidak dikenal oleh penulis.
* The thermostat Trading Strategy - by unknown author.
* Intraday trading with the TICK — by Christopher Terry.
* Traders Trick Entry — by Traders Educators of Traders University.
* Fibonacci Trader Jurnal - jurnal yang meliputi berbagai teknik perdagangan berdasarkan Fibonacci indikator, oleh Robert Krausz. 12 masalah.
* Rapid Forex - satu set agresif Forex trading strategi (Rapid Forex) oleh Robert Borowski and Stephen A. Pierce.
* Microtrading the 1 Minute Chart - kecil e-book tentang Forex pemula bertujuan untuk mengajarkan mereka dasar-dasar M1 scalping.
* BunnyGirl Forex Trading Strategy Rules and FAQ - set aturan untuk perdagangan BunnyGirl strategi berdasarkan WMA persimpangan.
* Daily Fozzy Metode - oleh Michael Dunbar.
* Forex Trader's Cheat Sheet - real Forex cheat sheet untuk posisi entry kali oleh kondisi Quantum Penelitian Management Group.
* Offset Trading - dasar Forex berita perdagangan berbagai sistem breakout oleh Dana Martin.
* How to Trade Both Trend and Range Markets by Single Strategy? - Oleh S. A. Ghafari.
* A Practical Guide to Technical Indicators; Moving Averages — by S.A. Ghafari.
* FX Wizard - penting perdagangan Forex aturan oleh Rob Walton.
* FX Destroyer - keterangan yang cukup sederhana Forex trading strategi, invloving bergerak rata-rata, dan Parabolic SAR ADX indikator, Izu oleh Franks.
* A Practical Guide to swing trading - cara yang mudah dan praktis untuk memandu perubahan strategi perdagangan, oleh Larry swing.
* Practical Fibonacci Methods for Forex Trading - Panduan praktis untuk tingkat Fibonacci dengan contoh nyata dari perdagangan Forex strategi berdasarkan tingkat oleh Ken Rob Marshall dan Moubray.
* Using The Heikin-Ashi Technique - singkat tetapi rinci petunjuk untuk perdagangan Heikin menggunakan teknik-Ashi charting, oleh Dan Valcu.
* The Day Trade Forex System - indikator berbasis strategi dengan keterangan rinci, grafik dan contoh-contoh kecil iklan, Bortucene dan Erol oleh Cynthia Macy.
* http://www.earnforex.com/forex_e-books/trading_strategy/


Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator merupakan alat analisis ciptaan George C Lane pada akhir 50-an. Seperti namanya, nilai kisaran pada indikator ini adalah 0-100 (oscillator). Stochastic Oscillator digunakan untuk menunjukkan posisi closing relatif terhadap range transaksi dalam suatu periode tertentu. Pada dasarnya indikator ini dipakai untuk mengukur kekuatan relatif harga terakhir terhadap selang harga tertinggi dan terrendahnya selama selang periode yang kita inginkan. Stochastic Oscillator terdiri dari dua garis yang disebut %K dan %D. Inti dari indikator ini adalah %K itu sendiri sedangkan %D adalah SMA dari %K. Bisa dikatakan bahwa %D adalah sebagai garis pengidentifikasian arah %K.

Jika kita lihat dari range Stochastic Oscillator yaitu 0-100, dapat dikatakan bahwa sebenarnya indikator ini tidaklah berbeda dengan RSI. Hanya saja dalam Stochastic perhitungan meliputi harga terendah, tertinggi dan closing price pada waktu yangditentukan. Sedangkan untuk %D adalah SMA dari %K itu sendiri. Secara default biasanya nilai %K adalah 14 dan %D adalah 3. Pemilihan periode %D hanya sebesar 3 periode disengaja untuk meningkatkan sensitifitas dari %D itu sendiri. Pertanyaannya apakah bisa selain nilai tersebut. Tentu saja bisa seperti indikator lainnya. Namun ada beberapa jenis Stochastic Oscillator dimana kita tidak dapat mengganti besar %D. Kita akan pelaajri nanti.

Fast, Slow dan Full Stochastic Oscillator
Sama seperti RSI yang juga oscilator indicator, kelebihan sekaligus kekurangan Stochastic adalah sensitifitasnya. Karena senstif maka dapat memberikan sinyal yang lebih dini dalam pemantauan pergerakan harga. Namun dengan demikian membuka celah munculnya berbagai sinyal palsu. Untuk mengurangi banyaknya sinyal palsu karena sensitifitas Stochastic maka diperlukan lebih dari sekedar %D untuk menghaluskannya. Garis %K pun dapat dihaluskan terlebih dahulu sebelum kemudian diolah kembali menjadi %D. Pengolahan ini membuat berbagai varian dari Stochastic Oscillator.

Fast Stochastic adalah nama lain dari Stochastic biasa . Apabila garis %K dimuluskan SMA 3 periode sebelum kemudian diolah kembali dengan SMA 3 peride berikutnya guna memperoleh garis %D maka akan diperoleh Slow Stochastic Oscillator. Sedangkan bila pemulusan menggunakan SMA dengan periode selain 3 untuk %K, Stochastic yang demikian dinamakan Full Stochastic Oscillator. Dewasa ini pemulusan %K dari Stochastic bukan hanya menggunakan SMA tetapi dapat juga menggunakan WMA dan XMA. Jadi, sebenarnya bergantung pada mana yang menurut Anda cocok. Saya hanya akan membahas cara membaca untuk Fast Stochastic Oscillator, untuk varian lainnya sama saja dalam cara membacanya. Yang berbeda adalah sensitifitas dan keakuratannya saja. Dan jangan lupa ada penentuan periode disinii. Jika %K kita ubah periodenya menjadi lebih besar atau lebih kecil dari 14 maka juga kan menghasilkan keakuratan yang berbeda tergantung pair yang Anda transaksikan.

Interpretasi Stochastic Oscillator
Ada beberapa informasi yang dapat kita peroleh dengan Stochastic oscillaotr. Namun secara umum tidak berbeda dengan informasi pada RSI dan SMA. Dan memang Stochastic Oscillator sebenarnya adalah gabungan dari kedua jenis indikator tersebut dengan cara perhitungan yang berbeda. Secara keseluruhan, indikator ini dapat kita gunakan untuk menentukan keadaan overbought/ oversold (yang artinya prediksi trend untuk jangka panjang), perpotongan antara %K dan %D (sebagai short term trend), dan Bullish/Bearish centerline.

Overbought / Oversold

Keadaan overbought/ oversold menurut Stochastic diperoleh bila garis %K telah memasuki batasan 20 dan 80 yakni dibawah 20 untuk oversold dan diatas 80 untuk overbought. Sama dengan RSI bukan? Harap diingat juga bahwa batasan 20/80 ini bukanlah batasan mutlak. Bisa saja 30/70 atau yang lain. Jadi jangan heran bila saya juga menggunakan batasan yang berbeda dalam menentukan kondisi overbought/ oversold dari situasi ini.

Keadaan overbought/ oversold ini akan memicu naik turunnya harga dalam jangka panjang. Apabila sedang terjadi kenaikan harga namun stochastic sudah menuju titik overbought-nya dan mulai meninggalkan area tersebut,itu berarti akan terjadi tekanan pada laju kenaikan harga yang pada akhrinya membuat harga kembali turun sampai keseimbangannya yang baru.

%K and %D Crossing
Nah, kalau batasan overbougth/ oversold itu untuk trend jangka panjang, maka perpotongan %K dan %D ini kita gunakan untuk perubahan trend minor. Maksudnya begini, bila dalam suatu kondisi long Bullish trend, seringkali dalam pergerakannya kita menemukan trend-trend minor. Besarnya minor dan mayor disini sangat relatif, bergantung pada time line yang kita gunakan. Untuk time line jam-jam an misalnya, jangan remehkan minor trend ini karena pergerakannya bisa mencapai 50 point! Itu artinya lebih dari cukup untuk memperoleh keuntungan sampai 50 Dollar hanya dengan 1 lot dan mengandalkan minor trend.

Seperti kita ketahui sebelumnya %D merupakan MA dari %K yang tidak lain pencerminan dari perubahan harga. Jadi, sesuai dengan sifat MA dalam menentukan perubahan trend, setiap perpotongan antara %D dengan %K berarti adalah perubahan trend untuk jangka waktu singkat di depan. Kondisi Bullish terjadi bila garis %K memotong %D dari bawah dan sebaliknya trend Bearish diperoleh ketika %K memotong dari atas. Keadaan ini bisa saja berlangsung bahkan ketika kedua garis sedang dalam wilayah overbought/ oversold. Jika ini terjadi, itu artinya memang tekanan beli atau jual sedang kuat sekali sehingga akan terjadi kemungkinan harga menembus batas support dan ressistance-nya.


The Centerline

Sama seperti oscillator lainnya, pada Stochastic Oscillator pun juga terdapat centerline yang dipatok pada nilai 50. Pembacaan centerline ini pun sama persis dengan cara pembacaan pada RSI. Bila %K memotong centerline dari bawah ini menandakan kondisi Bullish Centerline dan sebaliknya bila % K memotong dari bawah kondisi Bearish tercapai. Sederhana bukan? Namun demikian sejujurnya centerline crossover ini jarang digunakan karena seringkali terlambat memberikan rekomendasi buy/sell. Para analis lebih sering menggunakan perpotongan antara %D dengan %K.

Nah, sampai disini bahasan mengenai Stochastic Oscillator. Sebelum kita berpindah kepada indikator lainnya, perlu saya ingatkan kembali mengenai perihal karakter indikator oscillator seperti Stochastic ini. Hal yang menjadi kelebihan sekaligus kekurangan indikator yang bergerak dalam kisaran tertentu seperti ini adalah sensitivitasnya. Begitu juga pada Stochastic yang dapat bersifat sangat sensitif bila kita menggunakan periode yang tidak tepat. Penggunaan periode yang tidak tepat dapat membawa kita pada pengambilan keputusan yang salah yang pada akhirnya membawa kita pada kerugian besar.Untuk itu sangat disarankan Anda mencari periode yang terbaik pada indikator ini untuk setiap pairs. Besarnya bisa berbeda-beda. Semakin panjang periode yang dipakai maka grafik indikator akan semakin halus yang artinya ke-sensitifitas-annya akan berkurang. Disarankan juga untuk menggunakan Full Stochastic dalam penggunaan karena memang lebih halus dan dapat mengurangi grafik indikator yang terlalu keriting.


Tips meningkatkan pengetahuan tentang Forex


Tips forex yang harus dikuasai oleh trader atau investor untuk meningkatkan kemampuannya antara lain yaitu:

1. Mempelajari Konsep Dasar forex. Anda harus memahami bagaimana pasar forex terbentuk dan bagaimana cara kerjanya.

2. Mendalami Teknikal Analisis. Anda diharapkan menguasai teknik-teknik untuk mengidentifikasi pasar. Yaitu sedang trending ataukah ranging. Anda juga diharapkan bisa menentukan support dan resistance.

3. Mempelajari Candlestick Chart. hal ini wajib dikuasai karena grafik candlestick adalah grafik yang paling populer saat ini. Sangat mustahil trader bisa berhasil tanpa menguasai seluk beluk candle ini. Anda bisa mempelajari pola-pola candlestick seperti bullish engulfing, morning star dll.

4. Mengerti akan Chart Patterns. Anda sebaiknya lebih dahulu menguasai dasar-dasar candlestick sebelum mempelajari Chart Patterns.Karena Chart Patterns secara detail terdiri dari pola-pola sekumpulan candlestick. pola-pola Chart Patterns anatara lain seperti Triangle, Wedges, Rectangle, Triple Top, Head and Soulder, dll

5. Mempelajari tehnik Fibonacci

6. Tips terakhir adalah mendalami Technical Indicator. Indikator-indikatornya antara lain adalah Bollinger band, MACD, RSI, serta Moving Average.


Hal yang harus diperhatikan untuk Moving Average antara lain:

* Berapa period yang benar, untuk time frame berbeda tentu saja setting periodnya berbeda

* MA Method menggunakan simple, exponential, ataukah linier weighted, atau smoothed?

* Dasar penerapan harganya mengunakan harga close, open, high, low, median price, ataukah typical price, ataukah yang lainnya.

Namun perlu di ketahui seampuh apapun suatu indikator teknis tetap saja ada keterbatasan atau kelemehan. Sebagai contoh sebaiknya tidak menggunakan indikator moving average ketika market sedang ranging. Kenapa? Karena lebih banyak memberikan signal palsu.

Semoga informasi diatas dapat menambah ilmu kita di dunia FOREX